Dalam sebuah komunitas dan dalam Hidup berorganisasi memang tidaklah mudah, semakin besar komunitas semakin banyak yg perlu dilibatkan dalam karya yg harus dikerjakan. Semakin banyak orang yg terlibat semakin banyak perbedaan yg ada, perbedaan karakter atau kepribadian, perbedaan konsep berpikir, perbedaan selera, perbedaan pendidikan dan banyak perbedaan yang lainnya akan sangat mempengaruhi dalam kita menunaikan tugas pengutusan.
Kegagalan dalam berkarya bersama bukan karena ketidak mampuan pelayan pelayan Tuhan dalam melakukan pekerjaannya tetapi karena tidak bisa bersama atau tidak bisa bekerja sama dengan rekan sekerjanya. Berkarya bersama membutuhkan kesehatian dalam melakukan karya.
Yesus tidak mau berkarya seorang diri, Dia melibatkan bukan hanya 12 orang murid saja, Dia juga mengutus 70 murid lainnya untuk menyampaikan damai sejahtera, menyembuhkan orang-orang sakit, memulihkan dan memberitakan kedatangan Kerajaan Allah.
Tugas pengutusan itu adalah anugerah , kalau Tuhan telah memilih kita menjadi bagian dalam berkarya menghadirkan Damai SejahteraNYA , sebab siapakah kita kalau Dia berkenan memakai kita? Kalau kita menyadari anugerah Allah dan sesungguhnya kita hanyalah seorang hamba maka semua status atau kedudukan itu haruslah kita tanggalkan demi Karya bersama. Ketika masing masing pribadi melayani dengan hati hamba maka kita dapat mewujudkan tugas pengutusan Tuhan dengan baik.
Gereja adalah tempat atau sarana di mana Tuhan memanggil kita untuk bersekutu, untuk mengenal, mengerti dan memahami kehendak Allah , cinta kasih, pelayanan dan pengampunan. Namun bukan berhenti sampai di situ saja kita juga di panggil untuk berkarya bersama sama baik di gereja maupun di tengah-tengah masyarakat ; untuk mempraktikan apa yang sudah didengar dan dipahami, untuk “menyembuhkan” banyak orang , untuk menghadirkan Damai Sejahtera Allah
Marilah kita bergandeng tangan,sehati sepikir untuk berkarya bersama. (WS)