GKI Peterongan

Bersyukur Sebagai Sikap Iman

Ada banyak alasan bagi seseorang untuk mengucap syukur? Ada orang bersyukur karena telah disembuhkan oleh Tuhan dari penyakitnya, ada juga yang bersyukur karena telah mendapatkan pekerjaan yang baik dan kondisi ekonominya telah dipulihkan, dan masih banyak lagi alasan-alasan yang membuat seseorang menaikkan ucapan syukurnya kepada Tuhan. Hal ini bukanlah sebuah kesalahan. Tetapi pernahkah kita memikirkan: apa yang menjadi alasan utama sehingga kita bersyukur kepada Tuhan? Apakah alasannya hanya terbatas kepada berkat-berkat lahiriah semata? Jika demikian, orang-orang percaya yang hidup di dalam penderitaan, mengalami sakit dalam hidupnya, mengalami krisis keuangan, atau penganiayaan tidak akan menemukan alasan untuk mengucap syukur.
Melihat realitas di atas, maka sudah seharusnya seorang anak Tuhan memiliki alasan-alasan yang esensi sebagai dasar dari sebuah ucapan syukur. Pertama, anugerah keselamatan yang diberikan di dalam Kristus. Sebagai manusia yang jatuh dalam dosa dan sudah selayaknya mendapatkan hukuman kekal, maka karunia hidup kekal merupakan berkat yang terbesar dan tidak dapat dibandingkan dengan berkat-berkat yang lain. Kedua, anugerah penyertaan Allah bagi umat-Nya. Allah tidak membiarkan anak-anak-Nya berjalan sendiri di dunia ini. Adapun penyertaan Tuhan dapat dilihat melalui karya-Nya yang mengaruniakan Roh Kudus untuk memberikan penghiburan, mengaruniakan firman untuk memberikan tuntunan, atau mengaruniakan damai sejahtera untuk menghadapi tantangan. Ketiga, anugerah pelayanan. Setelah mendapatkan keselamatan, orang percaya beralih dari kesia-siaan menuju kepada hidup bagi kebenaran. Dari berorientasi pada diri sendiri kepada kemuliaan Allah. Hal ini akan membuat hidup seorang anak Tuhan memiliki sebuah makna yang tertinggi walaupun dia mengalami pergumulan. Mereka akan menjalankan perannya di dunia sesuai dengan panggilan masing-masing dan menjadi berkat bagi sesama.
Ketiga hal inilah yang seharusnya menjadi dasar bagi seseorang untuk menaikkan ucapan syukurnya. Anugerah keselamatan, anugerah penyertaan, dan anugerah pelayanan akan menjadikan hati seseorang melimpah dengan sukacita dan mulutnya akan dipenuhi dengan puji-pujian dan ucapan syukur kepada Allah. Bersediakah kita menjadikan ketiga hal ini sebagai iman terhadap karya Tuhan dalam hidup kita dan menjadikannya sebagai dasar untuk menaikkan ucapan syukur kita dan bukan sekadar berkat-berkat lahiriah yang kita dapatkan? (TA)

Pdt. Tomo Andreias

Arsip