GKI Peterongan

Panduan Beribadah (YouTube)


Sejak beberapa gereja memutuskan untuk mengubah Kebaktian Minggu tidak lagi dilakukan dengan model tatap muka selama beberapa minggu ke depan, banyak yang kemudian bingung bagaimana caranya beribadah dari rumah.

Idenya dapat segera diterima, tapi pelaksanaannya? Beberapa dari kita tidak biasa berinteraksi secara virtual, apalagi dipandu oleh video yang sebenarnya bersifat satu arah. Beberapa dari kita yang terbiasa mengakses YouTube malah menemukan kesulitan lain, yaitu bagaimana memperlakukan video ini berbeda dari video yang lain yang biasa ditonton: K-Drama, vlog, prank, tutorial, music video, gaming video, beauty video, dll.

Karena itu, mari kita perhatikan beberapa tips berikut:

  1. Sebelum membuka video yang tersedia, tentukan kapan dan di mana Anda ingin mengikuti ibadah melalui tuntunan video di YouTube tersebut. Jika kita mau menonton drama korea saja kita mencari waktu dan tempat yang nyaman bukan? Apalagi ketika ingin beribadah.
  2. Persiapkan gadget yang akan dipakai untuk memutar video (hp, tablet, TV, dll). Pastikan baterai cukup, koneksi internet stabil, dan kalau bisa, notifikasi dimatikan sementara jika Anda memakai hp pribadi.
  3. Ajak keluarga atau orang-orang di rumah Anda untuk beribadah bersama. Ini sangat menolong Anda untuk bisa mengikuti ibadah tanpa merasa canggung karena berdoa sendiri, nyanyi sendiri, dlsb. Tetapi, jika Anda beribadah sendirian dan menggunakan HP pribadi, persiapkan diri Anda untuk beribadah dalam hati. Ikuti setiap bagian liturginya dalam hati atau setengah berbisik. Kata-kata respons yang biasa Anda lontarkan, “Amin” yang biasa Anda ucapkan, biarkan itu mengalir menurut gerakan hati Anda. Bernyanyilah dengan suara, atau senandungkan dalam hati jika merasa canggung bernyanyi sendiri. Anda tidak akan kehilangan esensi ibadahnya jika Anda betul-betul menikmati musik dan syair nyanyian tersebut dalam hati.
  4. Hindari tombol “pause”. Video apapun di YouTube bisa dijeda, tetapi kalau Anda memberi jeda atau menjedanya terlalu sering, pada akhirnya Anda sendiri atau orang-orang yang bersama Anda akan malas melanjutkannya. Persis seperti kita nonton bioskop, tidak ada yang berharap tiba-tiba ada yang menekan tombol pause bukan? Paksakan diri Anda untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah secara utuh, jangan terus berpikir ini hanyalah sebuah video yang bisa dihentikan dan diputar kembali kapan saja. Karena itu, hindari pula sebisa mungkin tombol fast forward atau rewind. Terlalu sering melompati beberapa bagian atau mengulang di bagian yang sama juga bisa membuat kita enggan mengikuti seluruh rangkaian ibadahnya.
  5. Yang paling penting, awali dan akhiri ibadah Anda dalam doa. Doa di awal dan akhir ibadah menolong kita mempersiapkan hati dan pikiran kita untuk menerima arahan dan tuntunan Roh Kudus di sepanjang ibadah.
  6. Setelah mengikuti ibadah ini, Anda bisa meneruskan ibadah bersama keluarga atau orang-orang di dekat Anda dengan mendiskusikan firman Allah yang telah Anda dapatkan. Terutama jika Anda memiliki putra dan putri. Bimbing mereka untuk lebih dalam memahaminya dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Buka ruang diskusi antar anggota keluarga dengan penuh sukacita sehingga selain pemahaman kita saling diperkaya, relasi kita juga bertambah akrab. Lalu berdoalah bersama untuk mengambil komitmen di hadapan Tuhan agar dapat melakukan firman Tuhan tersebut.

Akhirnya, kita bisa menghayati sungguh-sungguh apa yang Yesus pernah sampaikan pada seorang perempuan Samaria waktu itu: “Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:21, 23-24).

Karena Tuhan Maha Hadir, kitalah yang terus menerus diajak untuk menghadirkan diri di hadapan-Nya, dalam hadirat-Nya. Selamat beribadah dari rumah, Tuhan memberkati kita sekalian.

Arsip