GKI Peterongan

Dikuatkan untuk Membangun Reruntuhan

Reruntuhan – kata ini tidak banyak digemari, apalagi untuk dijadikan gambaran kehidupan. Reruntuhan menggambarkan sesuatu yang pernah berdiri, pernah jaya dan berhasil, namun kini tidak lagi – karena semua telah runtuh. Yang tertinggal hanyalah kenangan, disertai kesedihan saat melihat puing-puing. Itulah reruntuhan.

Dalam sejarah, bangsa Israel pernah mengalami “keruntuhan”. Mereka yang pernah termasyur di masa pemerintahan Daud dan Salomo, kini bukan hanya terpecah, melainkan kehilangan kemerdekaan. Karena kerasnya hati mereka, Tuhan mengijinkan situasi itu terjadi. Israel Utara dan Israel Selatan (Yehuda) sudah dikuasai bangsa-bangsa lain. Yang tertinggal hanyalah reruntuhan, kenangan kejayaan di masa lalu, disertai ratapan. Namun demikian, ternyata Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya. Yesaya memberitakan pengharapan bagi Israel, bahwa Tuhan sanggup membuat mereka membangun kembali dari reruntuhan. Kondisi yang berat itu bukan akhir dari segalanya. Tuhan bahkan mengatakan tentang apa yang akan terjadi di masa depan, yaitu bahwa keturunan mereka akan diberkati Tuhan (ay. 9). Di tengah kondisi terpuruk, Tuhan tetap berkarya untuk kebaikan umat-Nya. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Pertolongan-Nya tidak pernah terlambat.

Bagaimana dengan hidup kita? Adakah yang sedang kita ratapi saat ini, karena sesuatu yang pernah kita nikmati di masa lalu tidak dapat kita nikmati lagi sekarang? Apalagi dalam situasi pandemi covid-19 ini, saat krisis multidimensional terjadi di mana-mana, mungkin kita pun sedang merasa ada yang runtuh dalam hidup kita. Pesan pengharapan yang disampaikan oleh Yesaya juga berlaku bagi kita. Tetaplah berharap dan percaya kepada Tuhan yang sanggup menguatkan kita untuk membangun dari reruntuhan. Jangan menyerah, dan jangan putus asa. Percayalah bahwa kita akan dimampukan untuk merasakan kuasa Tuhan yang nyata, yang menyemangati kita untuk terus membangun. Maka teruslah bersandar kepada Tuhan sebagai kekuatan kita, untuk menata ulang segala sesuatu dalam hidup kita agar selaras dengan kehendak-Nya. [HAS]

Pdt. Ibu Helen Aramada

Arsip