Yes. 58:1-9a (9b-12), 1 Kor. 2:1-12, Mat. 5:13-16
Sesungguhnya yang terpenting dalam hidup kita adalah bukan berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita hidup. Yang terpenting bukan seberapa kaya dan besar keberadaan kita sebagai pribadi ataupun sebagai gereja namun yang penting adalah bagaimana diri kita sebagai pribadi maupun sebagai gereja memiliki arti dan makna. Sehingga kita tidak semata-mata hidup, melainkan sungguh-sungguh hidup dan memuliakan Tuhan.
FIRMAN TUHAN menghendaki kita agar menjadi GARAM dan TERANG DUNIA. Terang adalah suatu jawaban atas harapan. Dia merupakan suatu kekuatan positif. Selalu menyingkirkan kegelapan. Karena itu orang Kristen atau gereja harus memainkan peranan yang positif di masyarakat. Garam berfungsi mencegah sesuatu menjadi busuk, mengawetkan makanan dan juga punya khasiat menyembuhkan. Karena itu sebagai anak Tuhan kita harus memainkan peran sebagai pencegah kebusukan dan menjadi penyembuh di dalam masyarakat.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, saat ini begitu banyak bencana yang terjadi karena meletusnya gunung berapi, banjir dan tanah longsor (NTT, Sulawesi, Sumatra, Jawa: Semarang, Pekalongan, Pati, Juwana dan lain-lain). Bagi Yesus, hidup yang berarti dan bermakna itu terjadi ketika hidup kita berguna, bermanfaat dan berfaedah bagi orang lain. Dengan kata lain, hidup yang berarti dan bermakna itu terjadi ketika hidup kita menjadi berkat bagi orang lain.
Marilah kita menjadi garam dan terang dunia, memberikan rasa dan pengharapan kepada mereka yang dalam kesusahan hidup dan gelapnya masa depan mereka. (WS)