GKI Peterongan

Kekuatan Kasih

Cinta kasih pada saat ini telah merosot nilainya, akibat diobral oleh ribuan lagu pop di seluruh dunia, sehingga cinta kasih hanya dimengerti sebagai kesenangan sensual yang sedikit menyangkut rohani. Akhirnya cinta kasih dihubungkan dengan kepentingan diri sendiri. Orang lain dijadikan obyek cinta kasih dan bukan subyek. Kalau yang kita kasihi tidak memberikan kesenangan kepada kita, maka kita marah dan benci padanya. Dan disinilah maka kita tidak dapat lagi merasakan dan mengalami kekuatan cinta kasih yang sesungguhnya.

Untuk dapat menghayati kekuatan cinta kasih yang sesungguhnya, mau tidak mau kita harus mengerti terlebih dahulu hakekat cinta kasih itu sendiri ! Pada hakekatnya cinta kasih itu adalah pengorbanan dan penglepasan diri dari kesenangan diri sendiri bagi orang lain. Sedangkan karakteristik cinta kasih adalah memberikan ruang seluas-luasnya bagi orang lain untuk merengkuh eksistensi manusiawinya, dan bisa mengakses kesatuan dengan Allah. Sedangkan kecenderungan manusia pada umumnya adalah memberi ruang seluas-luasnya bagi diri sendiri dan hanya membangun ruang kecil bagi orang lain dan Tuhannya.

Cinta kasih dan pengorbanan kepentingan diri sendiri adalah hakekat cinta yang sebenarnya. Mencintai dan mengasihi orang lain berarti peduli pada kepentingan orang itu. Peduli akan harapannya, wataknya yang berbeda. Ketika kita mengasihi sesama tertanggung resiko untuk tidak menyenangi watak dan kelakukan orang yang kita kasihi, namun ini harus diterima sebagai resiko karena tujuan kita hanya mengasihi.

Kalau cinta kasih yang sesungguhnya dipraktekkan manusia 10% saja, maka dunia dan manusia akan menjadi lebih baik 10%. Cinta kasih membuat segalanya hidup dan bertumbuh dengan baik. Cinta kasih dapat mengalahkan kematian. Meskipun si pecinta telah mati, kenangan perbuatan cinta kasihnya akan tetap diingat oleh mereka yang dicintai dan dikasihinya. Jadilah orang yang mengasihi, sekurang-kurangnya dalam keluarga, dalam lingkungan kerja, dalam persekutuan. Disanalah akan terlihat kekuatan cinta kasih. (JS)

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip