GKI Peterongan

Makin Disukai Tuhan dan Sesama

Saya ingat ketika duduk di kelas enam SD, ada pelajaran IPA tentang bertumbuh. Bertumbuh adalah salah satu ciri makhluk hidup. Bertumbuh artinya terjadi perkembangan yang terlihat secara fisik. Bagi manusia tidak hanya fisik yang berkembang, tetapi juga intelektualitas. Lihatlah pertumbuhan anak-anak. Ada banyak hal tidak terduga yang menandai perkembangan intelektualnya. Kadang perkembangan anak-anak membuat kita terkagum-kagum: koq bisa ya? Padahal tidak ada yang mengajari lho! Anak-anak adalah peniru ulung. Tanpa kita sadari, mereka meniru ucapan dan tingkah laku kita.
Bicara tentang bertumbuh, ada pertumbuhan yang tidak kalah penting dalam kehidupan manusia, yaitu pertumbuhan spiritualitas. Inilah yang ditunjukkan oleh Samuel dan Yesus. Sedari kecil mereka sangat akrab dengan ‘pendidikan agama’. Relasi mereka dengan Allah dibangun sedari dini. Tidak mengherankan, karena masyarakat Yahudi sangat kental dengan pendidikan agama terhadap anak-anak. Kita bisa melihat dalam Luk. 2:46 Yesus sedang belajar dengan para alim ulama di Bait Allah. Begitu juga Samuel mendapat bimbingan langsung dari imam Eli. Mereka “makin bertambah besar dan bertambah hikmat serta makin dikasihi Allah dan manusia“ (bnd. Luk. 2:52 dan 1 Sam. 2:26). Pertumbuhan fisik juga disertai oleh pertumbuhan intelektualitas dan iman.
Iman Kristen itu bertumbuh. Pertumbuhan terjadi karena makanan rohani yang didapat dari relasi akrab dengan Allah, yang juga terwujud dalam relasi dengan sesama. Apa yang menandai pertumbuhan iman (bertambah hikmat) orang percaya? Rasul Paulus mengatakan, “Sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran“ (Kol. 3:12). Di atas semuanya ini, Rasul Paulus meminta kita mengenakan kasih sebagai pengikat utama. Hendaknya kita membiarkan damai sejahtera Kristus yang memerintah dalam hati, sehingga tidak hanya emosi negatif yang kita turuti, yang menuntun kita pada kegeraman, amarah, kata-kata kotor, fitnah, kejahatan, dusta. Kita perlu juga makin berhikmat dalam berkata-kata (Kol. 3:16). Pertumbuhan iman membuat seseorang makin disukai Tuhan dan sesama. Bagaimana dengan pertumbuhan iman anda?

-TBV-

Theofilia B. Verdina

Arsip