Hari ini kita kembali merayakan Pentakosta, hari turunnya Roh Kudus yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus sebelum kenaikan-Nya ke sorga. Pada hari Pentakosta, murid-murid berkumpul di suatu tempat bersama banyak orang percaya. Orang-orang itu berasal dari daerah dan negara yang berbeda-beda, dan berbicara dalam bahasa yang berbeda-beda pula. Dengan kuasa Roh Kudus, para murid Yesus bersaksi dan perkataan mereka dapat dimengerti oleh semua orang di situ. Kuasa Roh Kudus memperlengkapi para murid, sehingga sekat perbedaan bahasa tidak menghambat pewartaan mereka.
Melalui peristiwa Pentakosta, Tuhan menunjukkan kuasa-Nya yang sanggup menembus batas-batas atau sekat-sekat yang ada. Kuasa inilah yang akan menyertai para murid dalam kesaksian dan pelayanan mereka berikutnya, meskipun mereka tidak lagi berada bersama dengan Tuhan Yesus secara fisik. Dan demikianlah yang terjadi pasca Pentakosta, Petrus dan para murid lainnya keluar untuk mewartakan tentang Kristus, bahkan di tempat-tempat yang lain di luar Yerusalem.
Bagi kita, murid-murid Tuhan Yesus di masa kini, mungkin ada kalanya kita merasa berhadapan dengan sekat-sekat atau batas-batas, yang membuat kita merasa tidak sanggup lagi bertahan: batas kekuatan diri, batas kesabaran, batas keberanian, batas pengampunan, dan sebagainya. Hari ini kita diingatkan kembali bahwa sekalipun banyak hal tampak membatasi kita, Roh Kudus sanggup berkarya menembus batas-batas yang ada, untuk menghadirkan damai sejahtera. Roh Kudus memampukan kita untuk tetap bersaksi meski di tengah situasi yang tidak seperti apa yang kita harapkan. Roh Kudus memberi kekuatan agar kita tetap setia memberitakan kabar sukacita dari Firman Tuhan. Roh Kudus menopang kita di tengah segala pergumulan yang Tuhan ijinkan terjadi dengan tetap beriman dan berpengharapan.
Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita tidak secara otomatis menjadikan segala sesuatunya mudah, tapi Ia akan selalu menuntun kita melewati semua itu, melampaui batas-batas yang ada, dan menjadikan kita saksi-saksi-Nya. Selamat Pentakosta! [HAS]