Bulan Juni ini merupakan Bulan Misi di GKI Peterongan. Berbicara mengenai misi tidak bisa lepas dari pembicaraan akan hatinya Tuhan. Sebab inilah alasan utama mengapa Tuhan memberikan misi kepada umat-Nya. Ia rindu semua manusia diselamatkan. Ia ingin seluruh makhluk mengalami kesejahteraan. Ia mendamba keadilan dan kebenaran ditegakkan di muka bumi. Mengapa? Sebab Tuhan mengasihi manusia dan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Dalam sebuah perjalanan, Yesus melihat orang banyak lalu tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala (Matius 9:36). Ya, Yesus melihat orang-orang ini tidak punya arahan dan tujuan yang jelas, mereka frustasi dengan beratnya kehidupan dan perlakuan tidak adil yang menimpanya. Kalaupun masih ada tenaga, hanya dipakai untuk sekedar bertahan hidup, bukan untuk meraih atau mengerjakan perkara berharga.
Oleh karena itulah Yesus mengutus para murid dari dulu hingga sekarang untuk berbuat sesuatu bagi mereka yang lelah dan terlantar ini. Hal ini bukan sekedar perintah, namun sekaligus sebuah keteladanan, karena Yesus telah mengerjakannya terlebih dahulu saat hadir-Nya dalam raga manusiawi. Lukas 4:16-21 menegaskan akan hal ini. “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (ayat 21). Yesus menggenapi nubuat Bapa-Nya bahwa ketika Roh Kudus tercurah atas-Nya, maka Ia akan menyampaikan kabar baik bagi orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang tawanan, penglihatan bagi orang buta, membebaskan orang tertindas, dan memberitahukan tahun rahmat Tuhan telah datang (ayat 18-19).
Allah Bapa, Anak, Roh Kudus yang kita kenal sebagai Allah Trinitas telah mengerjakan keseluruhan karya tersebut secara sempurna. Kini Ia mengundang kita untuk melanjutkan misi tersebut kini dan di sini; sekarang di bumi Indonesia, sebab masih banyak manusia yang lelah dan terlantar. Bersediakah kita memiliki hati Allah, hati yang penuh belas kasihan sehingga kita dapat bersegera mengerjakan misi tersebut? Memberitakan serta membagikan kasih Allah yang menyelamatkan. (RKG)
B’rikanku hati s’perti hati-Mu yang penuh dengan belas kasihan
B’rikanku mata s’perti mata-Mu memandang tuaian di sekelilingku
B’rikanku tangan-Mu ‘tuk melakukan tugasku
B’rikanku kaki-Mu melangkah dalam rencana-Mu
B’rikanku, b’rikanku……b’rikanku hati-Mu