“Kesempurnaan hanya milik Allah semata,“ begitu kata bunda Dorce. Dalam kaitannya dengan pernyataan tersebut, ketidaksempurnaan menjadi milik/ bagian manusia. Ketidaksempurnaan yang di maksud adalah kesalahan, atau yang kita kenal dengan dosa. Pada kenyataannya, manusia tidak dapat luput dari dosa. Pemazmur menyadari benar hal ini sehingga ia memohon belas kasihan Tuhan. Ia memohon ampun untuk segala dosanya, bahkan atas dosa-dosa masa lalunya (Mzm. 25:7).
Dosa menjauhkan kita dari Tuhan. ‘Menjauhkan‘ di sini bahkan bisa berakibat fatal, yaitu kita tidak bisa berbahagia menyambut kedatanganNya sebab ketika Tuhan datang kita masih hidup dalam dosa sehingga hari Tuhan jatuh tiba-tiba seperti jerat (Luk. 21:34). Jangan biarkan dosa kita, baik masa kini maupun masa lalu, menghalangi kita mendekat kepada Tuhan. Jangan sampai kesalahan dan pelanggaran menghalangi kita untuk bangkit serta mengangkat muka menyambut kedatangan Penyelamat kita yang kedua kali.
Tuhan sudah memberitahukan tanda-tanda kedatanganNya, yaitu adanya bencana-bencana alam dan peperangan antar bangsa. Tanda-tanda tersebut tidak dapat kita pungkiri sudah dan sedang terus terjadi. Artinya, waktu kedatanganNya bisa jadi sudah dekat. Oleh sebab itu, pada minggu adven pertama ini, kita diingatkan untuk hidup dalam kekudusan (Luk. 21:34, 1 Tes 3:13), menjaga hidup persekutuan dalam kasih (1 Tes. 3:12), berjaga-jaga dan berdoa (Luk. 21:36).
Yang tidak kalah penting adalah memiliki hidup yang berpengharapan pada Tuhan. Pengharapan ini penting, sebab dengan pengharapan kita dimampukan bertahan menghadapi tanda-tanda jaman, tidak mudah jatuh pada godaan hidup dalam dosa, dimampukan untuk terus meyakini kebaikan Tuhan (Mzm. 25:6,8), serta mampu bersorak “Tuhan keadilan kita!” (Yer. 33:16b). Mari menumbuhkan pengharapan di tengah ketidaksempurnaan! Hari Tuhan sudah semakin dekat! (TBV)