GKI Peterongan

Penyertaan Tuhan Dalam Setiap Perubahan

Memandang perubahan, terkadang seseorang hanya melihat perubahan dari dua hal: apakah perubahan ini perubahan yang baik atau yang buruk. Tetapi yang menjadi masalah adalah, baik atau buruknya suatu perubahan kadangkala hanya bisa diukur setelah seseorang itu mengalaminya. Jika belum dialami, ia hanya bisa menerka-nerka apakah ia harus menerima perubahan itu sebagai sesuatu yang baik atau yang buruk.

Mungkin itu juga yang terus muncul dalam benak kita ketika membaca kisah Yusuf. Kita tahu, Yusuf mengalami banyak sekali perubahan yang disebabkan oleh orang-orang di sekitarnya. Sesaat, ia menjadi anak kesayangan ayahnya. Seketika, ia dilempar ke sumur. Tak lama sesudah itu, ia dijual sebagai budak. Sampailah ia di Mesir, ia bekerja pada pegawai istana Firaun yang bernama Potifar. Baru saja ia bisa menikmati pekerjaannya, istri Potifar menuduhkan hal yang jahat padanya. Ia segera dipenjarakan. Tetapi, di dalam penjara ternyata ia menjadi akrab dengan kepala penjaranya sehingga padanya dipercayakan seluruh tahanan yang ada dalam penjara itu.

Kita bisa terus menguntai cerita Yusuf hingga akhir hidupnya. Tapi sampai di sini saja, kita dibuat bingung ketika harus menentukan bagi Yusuf: segala perubahan yang terjadi dalam dirinya, apakah semua ini baik atau buruk? Jika diukur menurut peristiwanya, ini adalah perubahan yang buruk. Tapi kok Yusuf selalu bisa menikmati dan malah makin diberkati dalam setiap peristiwa yang tidak menyenangkan itu?

Kuncinya ada pada Tuhan, dan penyertaan-Nya dalam diri Yusuf. Baik buruk perubahan yang terjadi atas dirinya, Yusuf tahu, Tuhan menyertainya. Bahkan orang-orang di sekitarnya bisa melihat, bahwa Tuhan menyertainya. “Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia…” (Kej. 39:3-4a).

Ketika Tuhan beserta kita, kita tidak lagi akan memusingkan ini perubahan baik atau buruk, ini menguntungkan atau tidak. Karena dalam perubahan hidup yang buruk sekalipun, kita dapat terus melihat tangan Tuhan yang tak terlihat itu menghadirkan kebaikan di sana sini, bahkan memampukan kita untuk menghadapi setiap persoalan dengan baik. Dan dengar Tuhan berbisik layaknya seorang ibu atau ayah: “Tenang nak, Aku di sini, kamu tidak perlu takut lagi.” (XND)

Pnt. Christnadi Putra Hendarta

-

Arsip