GKI Peterongan

Salah Fokus

Istilah kata fokus sering kali kita kenal secara tehknis pada kamera dimana istilah ini mengacu pada bagian gambar yang “jelas dan tajam”. Lawannya adalah “blur atau kabur” yang berarti tidak fokus.

Seorang fotografer saat menempatkan sebuah subyek dalam fotonya, ia akan membuat sedemikian rupa sehingga mata yang melihat foto tersebut akan langsung tertuju pada subyek yang diarahkan. Dan agar orang yang melihat foto tersebut tidak salah fokus maka biasanya obyek disekitar subyek tersebut dibuat blur atau kabur. Nah masalah fokus ini juga terjadi pada murid-murid Yesus.

Ketika Yesus bercerita kepada para muridNya perihal ragi orang Farisi dan Saduki, ternyata para murid salah melihat dalam artian salah memahami perkataan Yesus. Mereka berpikir bahwa ragi disini adalah zat yang berkaitan dengan makanan atau roti dari orang Farisi dan Saduki, namun ternyata yang dimaksudkan Yesus adalah pengaruh dari ajaran-ajaran orang-orang Farisi dan Saduki yang dapat menyesatkan. Dan salah fokus pada murid-murid Yesus, sering sekali terjadi manakala mereka mendengarkan perkataan-perkataan Yesus. Pertanyaannya, mengapa seringkali orang salah fokus dalam melihat atau memahami sesuatu?

 

Ada beberapa hal yang membuat seseorang salah fokus: bisa karena beda persepsi, bisa juga karena pola pikir yang sudah terbentuk (prasangka), atau karena keinginan hati, dan juga mungkin karena ambisi. Bukankah hal-hal tersebut yang juga mempengaruhi kita dalam hidup kekristenan kita, ketika mengikut Yesus. Seringkali Yesus berbicara dan mengajarkan tentang nilai-nilai kerajaan Allah agar kita sebagai muridNya dapat melakukan apa yang dikehendakiNya, namun yang terjadi adalah pikiran dan tindakan kita tidak sejalan. Allah ingin kita ke kanan yang kita lakukan adalah jalan kekiri. Ini terjadi karena kita menafsirkan sendiri perintah Allah dengan keinginan kita, juga dengan sedikit pola pikir yang sudah terbentuk apalagi dibumbui dengan ambisi, maka sudah barang tentu kita salah dalam melihat keinginan Allah bahkan kita tidak sadar kalau kita telah jauh diluar jalur Allah.

Menjadi satu pertanyaan yang mendasar bagi kita semua……. Sudahkan hidup kita terfokus pada Allah, atau hidup yang kita jalani selama ini hanya terfokuskan pada dunia dan diri sendiri. Kalau sudah….. tentu yang saudara layani dan utamakan adalah Allah, bukan keinginan sendiri, pikiran sendiri apalagi ambisi diri sendiri. Selamat berfokus pada Kristus dalam minggu sengsara ini.  (JS)

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip