GKI Peterongan

Zaman Pasti Berubah, Siapkah Kita?

Selamat Tahun Baru 2020!

Banyak orang siap mengisi tahun yang baru dengan begitu banyak hal yang baru. Inginnya sih, tidak hanya kalender yang baru, tetapi juga harapan, rencana, juga komitmen-komitmen diri diperbarui di tahun ini.

Tapi, kok ya setelah di jalani, semuanya akhirnya sama saja. Rencana yang diambil tahun ini, ternyata adalah rencana-rencana yang belum tercapai di tahun lalu. Pekerjaan yang dilakukan tahun ini, tidak jauh beda dengan yang dikerjakan tahun lalu. Pergumulan yang didoakan tahun ini, masih pergumulan yang sama yang belum juga ditemukan jalan keluarnya. Hayo… jadi mau pergumulan baru? Nggak lah ya…

Semua jadi sama saja terkadang bukan karena keadaan di sekitar kita tidak berubah. Ingat, zaman pasti berubah. Situasi di sekitar kita selalu berubah. Tetapi, seringnya kita malah tidak siap dengan perubahan itu. Kita menghadapi zaman yang baru, merespons perubahan-perubahan di sekitar kita dengan cara pandang dan cara hidup yang lama, bahkan yang negatif. Mengapa? Karena kita takut dengan perubahan.

Kisah menara Babel jelas menceritakan pada kita bagaimana pengetahuan berkembang, lingkungan tempat tinggal berubah, tetapi pola pikir orang-orang saat itu masih sama seperti pendahulu mereka: begitu angkuh, pongah, nan jumawa, hendak menyaingi Tuhan. Mereka yang seharusnya memakai perubahan itu sebagai kesempatan untuk melakukan perintah Tuhan, malah menanggapi perubahan itu dengan diam, tinggal dalam zona nyaman, dan terus menyombongkan diri. Hanya karena mereka takut, takut terserak, takut kehilangan nama besar. Karena itu, Tuhan melanjutkan gelombang perubahan itu. Tuhan malah betul-betul membiarkan mereka terserak ke seluruh penjuru bumi dengan mengacaukan bahasa mereka.

Jangan takut pada perubahan.
Ketakutan kita hanya membuat kita jadi tidak siap menerima perubahan yang terjadi.

Ketidaksiapan kita hanya membuat pilihan kita hanya dua: menyerah terhadap perubahan atau bertahan melawan perubahan.

Hanya mereka yang siap, yang mampu ‘menunggangi’ perubahan, bak pelaut handal yang berkendara di atas gelombang dan arus samudera untuk mencapai pantai seberang.
Siapkah saudara, memakai perubahan sebagai kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih cekatan, lebih terampil melakukan setiap tugas dan tanggung jawab yang Tuhan berikan dalam hidup kita? (XND)

Pnt. Christnadi Putra Hendarta

-

Arsip