GKI Peterongan

Allah yang Memperbarui

Halo, apa kabar?
Ya, saya menanyakan kabar Anda, saat ini. Semua baik? Entah Anda sedang membaca ini di jalan, di rumah, atau… di tengah-tengah ibadah [segera hentikan membaca ini kalau ibadah masih berlangsung].

Bagaimana kabar Anda? Ada yang kurang baik? Ya, saya bisa membayangkan keluhan Anda yang beberapa kali terlontar. Karena ada masalah dengan pasangan Anda, dengan orang-orang di rumah, ada masalah di pekerjaan, masalah dengan teman, masalah di pelayanan. Lalu Anda menghela nafas, “Yah.. begitulah kehidupan.”

Benar, itulah kehidupan. Kita merenungkan tentang kehidupan begitu seriusnya biasanya ketika kita menghadapi masalah. Tetapi, ketika mendapat kesenangan, keberhasilan, prestasi yang gilang gemilang, adakah kita mempertanyakan dan merenungkan tentang kehidupan ini? Padahal baik kesulitan hidup maupun kesenangan hidup, keduanya tidak akan ada kalau Allah tidak memberikannya. Semua yang kita lhat dalam kehidupan ini, tidak akan ada artinya, jika Allah tidak berinisiatif untuk menghidupkan, memperbarui, dan menyelamatkan. Bukan inisiatif manusia. Ada ketidakmampuan manusia untuk menginisiasi, memulai tindakan untuk memperbarui. Bahkan, manusia sebenarnya tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, membebaskan diri dari belenggu dosa.

Renungkanlah: kalau saja Allah sungguh-sungguh ingin membinasakan seluruh manusia, sudah Ia habiskan sejak zaman Nuh. Kalau saja Allah sungguh-sungguh ingin semua manusia berakhir pada kebinasaan, tidak akan Ia hadir dalam diri Kristus yang menyelamatkan. Kalau bukan karena Allah, sia-sia semua yang Anda peroleh, Anda kerjakan, Anda impikan. Percuma, semua itu sesuatu yang kosong dan tidak ada artinya. Ingat perenungan Anda di Rabu Abu kemarin? Karena itu, marilah kita masuki Masa Raya Paskah mulai dari Minggu Prapaskah pertama ini dengan kesadaran, bahwa semua yang kita kerjakan bagi Allah, sesungguhnya itu juga bisa terjadi karena Allah.

Jadi, lakukan ini, tiap kali ada yang menanyakan kabar Anda, pakai itu sebagai kesempatan untuk melihat dengan cepat bagaimana kehidupan Anda saat itu dan segeralah sadar bahwa ada Allah yang berinisiatif memberi, memperbarui, dan terus bekerja merangkai banyak hal yang baik dalam hidup Anda, sehingga hidup Anda menjadi berarti. Meluaplah dengan syukur dan sukacita, dan dengan yakin menjawab “Kabar saya baik, puji Tuhan!” (XND)

Pnt. Christnadi Putra Hendarta

-

Arsip