GKI Peterongan

Berkarya Kebaikan Bagi Masa Depan

Saat pergantian tahun, banyak orang memakainya untuk merenungkan perjalanan hidup di tahun sebelumnya dan memikirkan resolusi bagi tahun yang baru. Muncullah pertanyaan-pertanyaan reflektif seperti, “Prestasi apa saja yang sudah saya capai dan apa yang belum? Barang apa saja yang sudah saya miliki dan yang belum? Rencana apa saja yang sudah berhasil dan apa yang belum? Siapa saja yang sudah saya kalahkan dan siapa yang belum?” Dan pertanyaan lain yang sejenis. Namun hanya segelintir orang yang merenungkan dengan sungguh-sungguh, “Perbuatan baik apa saja yang sudah saya lakukan dan apa yang masih perlu saya upayakan? Siapa saja orang yang datang minta pertolongan namun belum saya tolong? Siapa saja orang yang sudah saya sakiti dan kepadanya saya ingin minta maaf? Sifat jelek apa yang masih ada pada diriku dan harus segera saya ubah?” Dan sebagainya.
Penulis kitab Pengkotbah menunjukkan kepada kita adanya dua macam waktu. Waktu untuk lahir, menanam, menuai, mati (Pkh 3:2) termasuk kategori kronos (waktu dalam arti urutan; a set of time; sesuatu yang bergulir dengan sendirinya). Kita tidak akan bisa menciptakan kronos. Waktu (kronos) itu akan terus berjalan hingga akhirnya membawa kita pada kematian. Namun ada juga waktu dalam pengertian kairos, yaitu kesempatan. Pengkotbah mencontohkannya dengan waktu untuk merombak dan membangun, mencari dan membiarkan rugi, berdiam diri dan berbicara, dsb (Pkh 3:3-8). Waktu (kairos) semacam itu bisa kita ciptakan. Diantara kelahiran dan kematian, kita bisa memilih akan mengisi kehidupan ini dengan melakukan apa saja. Apakah kita akan memuaskan nafsu dan hanya memenuhi kepentingan pribadi atau kita akan tunduk pada firman Tuhan yang mengajarkan untuk membangun relasi kasih dengan Tuhan dan sesama? Yang jelas Matius 25:31-46 mengingatkan bahwa di akhir perjalanan hidup akan ada penghakiman yang mempertanyakan segala perbuatan kita selama di dunia. Orang-orang yang hidup dan bertindak dengan penuh kasih tanpa membeda-bedakan akan menerima hidup kekal bersama Bapa dalam Kerajaan-Nya. Sedangkan mereka yang egois dan tidak peduli terhadap sesama akan dibuang dalam siksa api yang kekal bersama dengan Iblis.
Mari, gunakanlah waktu anugerah Tuhan di tahun 2017 ini dengan hidup seturut perintah-Nya. Selamat Tahun Baru! Tuhan Yesus memberkati komitmen dan kesungguhan kita untuk mengasihi Tuhan serta berkarya kebaikan bagi sesama. (RKG)

Pdt. Ibu Rinta Kurniawati Gunawan

Arsip