Ada banyak alasan atas mengapa seseorang merindukan perubahan terjadi atas dirinya, orang lain, maupun sesuatu yang lain. Ada yang hanya karena bosan dan sekadar ingin mendapatkan sesuatu yang baru, tetapi ada juga yang karena ingin hal yang lebih baik terjadi pada dirinya atau seseorang yang lain.
Perenungan mendalam atas diri Abram, seorang biasa keturunan bapa leluhurnya, Sem menunjukkan motivasi yang lain. Suatu saat dalam hidupnya, ia bersedia menjalani suatu perubahan yang cukup besar: keluar dari negerinya dan mengembara menuju negeri yang Tuhan tunjukkan. Dan tercatat dalam Kejadian 12:1-9 bahwa ia rela melakukan semua itu demi sesuatu yang Tuhan janjikan, yaitu Abram akan menjadi berkat bagi banyak orang.
Semua ini bukanlah untuk dirinya ataupun untuk kebaikan bagi orang lain semata. Menjadi berkat dapat diartikan juga bahwa ia bersedia memberikan dirinya, hidupnya, dan setiap perubahan dalam kehidupannya untuk Tuhan pakai sebagai sarana kebaikan bagi semakin banyak orang.
Perubahan mungkin bukanlah sesuatu yang menyenangkan bagi kita. Kita dipaksa bergerak dari kenyamanan kita. Kita yang sudah stabil didorong untuk melangkah pada sesuatu yang belum pasti. Akan tetapi, ketika kita menyadari bahwa Tuhan mengizinkan semua ini terjadi hanya supaya kelak Tuhan hendak pakai kita untuk menjadi sarana berkat, maka kita akan beroleh kekuatan dan kepastian. Ada rancangan besar Tuhan di balik ini semua, dan saat ini kita sedang dipersiapkan untuk menjadi bagian di dalamnya. Teruslah melangkah dalam perubahan yang Tuhan izinkan untuk kita alami dan biarkan masing-masing kita sungguh-sungguh berfungsi dengan baik sebagai alat di tangan Tuhan. (XND)
