Beberapa tahun terakhir ini sudah beberapa kali diberitakan tentang tanggal-tanggal datangnya akhir zaman. Ya, akhir zaman atau yang lebih akrab disapa sebagai hari kiamat menjadi sebuah peristiwa yang dicermati oleh sebagian orang, bahkan dipelajari apa saja yang menjadi tanda-tandanya. Namun, apakah sebetulnya mereka benar-benar tahu bahwa hari itu adalah hari kiamat? Tentu tidak, karena hari kiamat adalah sebuah misteri. Bukan hanya mencermati, tetapi mereka juga kemudian terfokus pada persiapan diri, seperti mengumpulkan bahan makanan atau keperluan hidup lainnya ataupun tempat tinggal yang menurut mereka “anti kiamat”. Persiapan-persiapan jasmani itu mereka lakukan sedemikian rupa untuk merasa aman menjelang datangnya hari kiamat, padahal belum ada satu orang pun yang tahu bagaimana hari itu akan terjadi dan perlengkapan apa yang akan dibutuhkan. Kemudian, bagaimana dengan persiapan rohani mereka?
Sebagai umat Kristen, kita diingatkan melalui Injil Lukas bahwa memang ada tanda-tanda yang terjadi menjelang kedatangan Sang Anak Manusia. Akan tetapi, kita juga diingatkan dari Injil Lukas 21:36 yang berbunyi “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” Kita diajak untuk berjaga-jaga dan berdoa, supaya kita luput dari semua yang akan terjadi.
Di awal tahun gerejawi ini, kita disadarkan kembali pada penantian kita akan kedatangan Yesus yang kedua kali. Di dalam penantian itu, kita diajak untuk berjaga-jaga dan berdoa, mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan-Nya, yaitu dengan senantiasa melaksanakan apa yang menjadi perintah-Nya di dalam kehidupan kita. Kita diajak untuk sadar akan realitas sosial di sekitar kita, serta mampu menjadi bijaksana dalam menanggapinya. Dengan demikian, kita memperoleh kekuatan untuk “luput” dari semua yang akan terjadi, yaitu kita mampu menghadapi serta melewati setiap peristiwa di dalam hidup kita. Selain itu, kita mampu bertahan sampai pada kesudahannya ketika kita bertemu dengan Kristus bahwa kita masih tetap berada di jalan-Nya. Tuhan memberkati kita. (KKD)