GKI Peterongan

Ditolak Manusia Namun Dipelihara Tuhan

Ketidakadilan…..agaknya kata ini cukup lekat di telinga kita dewasa ini. Bahkan di lembaga peradilan yang diharapkan dapat menegakkan keadilan ternyata justru di dalamnya terdapat banyak kasus ketidakadilan karena oknum tertentu masih suka dengan uang suap. Akibatnya banyak orang yang harus menderita karena menjadi korban ketidakadilan. Lalu ke mana kita harus mencari keadilan?!
Hagar, seorang budak Mesir yang bekerja di tempat Abraham dan Sara, mendapat perlakuan tidak adil dari majikannya tersebut. Ketika Sara tidak kunjung mengandung, Hagar dipaksa untuk “memberikan anak” bagi Abraham. Kini setelah Sara mengandung dan melahirkan seorang anak, Hagar dan Ismael (anaknya) diusir dari rumah karena takut kehadiran mereka mengancam perihal warisan. Betapa Hagar merasakan sengsaranya hidup. Seorang perempuan, budak, punya anak dengan status tidak jelas, dan kini hidup mengembara tanpa jaminan hidup sama sekali. Kepada siapa ia akan menuntut kasus yang dialaminya ini?? Maka iapun hanya bisa menangis dengan keras dalam pengembaraannya di padang gurun. Bersyukur, Tuhan mendengar tangisannya. Tuhan berbicara kepada Hagar untuk memberikan janji penyertaan-Nya. Meskipun Ismael bukan anak perjanjian, namun akibat ulah Abraham dan Sara, Tuhan tetap akan memberkati anak itu. Tuhanlah yang menjadi pembela Hagar dan Ismael, korban ketidakadilan itu.
Tuhan sayang kepada semua umat manusia, tanpa terkecuali, sebab kita semua adalah ciptaan-Nya. Yesaya 49:15–16a berkata demikian, “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku.” Inilah jaminan hidup bagi kita. Dunia boleh saja kejam dan tidak adil, namun semuanya itu tidak boleh membuat kita menjadi takut dan terpuruk, sebab Tuhan Yang Mahakuasa telah bersedia untuk “bertanggung jawab” atas hidup kita. Dia yang mencipta kita, maka Dialah yang memelihara dan menyelamatkan kita. Maukah kita senantiasa menyandarkan hidup pada pemeliharaan tangan Tuhan yang penuh kasih itu? God be with you!  (RKG)

Pdt. Ibu Rinta Kurniawati Gunawan

Arsip