GKI Peterongan

Karya Trinitas Yang Membaharui

Sejak awal ketika Allah menciptakan dunia dan manusia, Allah ingin berbagi kasih dengan manusia. Oleh karenanya Allah menciptakan manusia sesuai dengan gambaran-Nya, sesuai dengan rupa-Nya dalam rangka menciptakan komunikasi yang mendalam dengan manusia! Tuhan melakukan semua itu dengan tujuan untuk membangun persahabatan yang paling mendalam dengan manusia! Manusia juga turut serta dalam karyaNya agar kasihNya menjadi nyata dan sempurna dapat dinikmati oleh ciptaanNya.
Dalam diri Allah sang pencipta inilah kita mengenal Dia sebagai suatu pribadi yang kita sebut sebagai ALLAH BAPA. Mengapa Bapa ? Karena disanalah cerminan dari kedekatan kasih dan pemeliharaan atas manusia.
Rupanya tujuan Allah sejak semula ini tidak senantiasa mulus dan berjalan lancar. Kejatuhan manusia dalam dosa menjadikan Allah kembali merancangkan karya bagi manusia, yakni penjelmaannya menjadi manusia didalam diri Yesus Kristus. Dan dalam diri Yesus Kristus inilah yang kita kenal sebagai pribadi yang kita sebut: Allah Anak.
Tuhan Yesus itu (Allah Anak) adalah kelanjutan dari karya penciptaan. Bahkan ketika Tuhan Yesus datang ke dunia dan menyelamatkan manusia, tujuan penyelamatan itu adalah membawa manusia kembali kepada tujuan penciptaan atau kepada kondisi di Taman Eden dimana manusia mempunyai hubungan yang ideal dan indah sesaat sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Karya Allah tidak berhenti sampai pada kematian dan kebangkitan serta kenaikan sang Allah Anak. Karya itu tetap berlanjut pada murid-muridNya dimana kemudian Roh Kudus diutus untuk berkarya menyertai para muridNya hingga damai sejatera Taman Eden itu terwujud. Dan dalam Roh kudus inilah yang kita kenal sebagai pribadi yang kita sebut  Allah Roh.
Didalam diri Allah Trinitas ini kita bisa melihat tujuan karyaNya bagi dunia sejak awal. Dan ini bermuara pada pemulihan kehidupan manusia seperti di Taman Eden. Karya itu masih terus berjalan dari dulu hingga sekarang. Persoalannya adalah adakah manusia mau untuk dipulihkan dan diperbaharui dalam kehidupannya sehingga dapat merasakan kehidupan Taman Eden ? Allah Trinitas telah berkarya, namun kebebasan pilihan terletak pada manusia ! (JS)

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip