GKI Peterongan

Partisipasi Yang Sempurna

Ada sebuah konsep pemikiran yang disebutkan dengan Deus otiosus yakni sebuah konsep tentang Tuhan yang menciptakan dunia dan kemudian membiarkan dunia tersebut berjalan seperti apa adanya. Hal ini digambarkan dengan Allah seperti pembuat jam, yang dengan penuh kecermatan membuat suatu jam, lalu setelah jam itu jadi, ia membiarkan jarum-jarum jam itu berjalan sendiri tanpa campur tangan si pembuat sama sekali. Mereka yang memiliki kerangka berpikir demikian memperkuat pemikirannya dengan bukti bahwa begitu banyak kejahatan terjadi di dunia ini, tetapi Allah tidak campur tangan untuk memelihara ciptaanNya?”
Apakah memang benar Allah tidak ikut campur tangan dan berdiam diri atas ciptaanNya? Tentu tidaklah demikian. Perlu kita sadari bahwa dunia mula-mula yang Allah ciptakan adalah dunia yang “sungguh amat baik” (Kej.1:31). Pemberontakan manusia kepada Allah-lah yang menyebabkan tanah menjadi terkutuk, dan kejahatan tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Namun masih ada “anugerah umum” Allah bagi anak-anakNya, sehingga kejahatan di dunia masih terkendalikan sampai batas-batas tertentu. Dan kita tidak perlu kuatir atas kejahatan yang ada dalam dunia ini,  “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu.”        (1 Petrus 5:7).
Pemeliharaan Allah sebagai sang pencipta nyata saat Ia mengerti penderitaan dan persoalan hidup manusia sehingga Ia menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa. Ia masuk ke dalam dunia, menjadi sama seperti manusia, menderita, mati dan dibangkitkan. Disitulah yang kita fahami keberadaan Allah sebagai Anak Allah di dalam diri Yesus Kristus. Dan dalam kehidupan sehari-hari manakala manusia menjalani kehidupan dan membangun kehidupan ini Dia juga yang selalu mengingatkan manusia akan kebenaran dan menopangnya agar manusia mampu melakukan tugas kesaksian dan melewati segala pergumulannya, itulah Roh Kudus.
Dengan demikian kita bisa melihat bagaimana Allah dengan sempurna telah melakukan karya penyelamatan bagi keberlangsungan hidup seluruh ciptaanNya. Dan kini yang menjadi pertanyaan penting adalah adakah manusia ikut berpartisipasi menjaga keutuhan ciptaan ini tanpa kembali jatuh dalam dosa yang merusak seluruh kehidupan ini ? JS

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip