GKI Peterongan

Pemberita Injil Membawa Berkat

Kata INJIL bagi orang Kristen bukan lagi menjadi kata yang asing, bahkan bagi anak-anak sekolah minggu kata ini juga akrab ditelinga mereka karena memang ada lagu sekolah minggu yang liriknya juga memakai kata Injil. Kalau kita mengetahui atau mengenal kata Injil itu, namun apakah kita juga mengerti/ memahami arti kata Injil itu sendiri ? Mungkin kita tahu bahwa Injil adalah ke 4 kitab dalam Perjanjian Baru yang menceritakan tentang kehidupan Yesus dan karyaNya. Tidak salah memang ….. akan tetapi kalau kita melihat dari asal kata; Injil berasal dari bahasa Yunani yaitu “euanggelion” yang artinya “kabar baik”. Dengan demikian maka Injil itu pada dirinya sendiri merupakan kabar baik, berita sukacita bagi orang yang mendengar dan menerimanya.
Mengapa Injil merupakan kabar baik? Karena di dalamnya Tuhan menyatakan akan firmanNya yang memberikan pembebasan (“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Luk 4:18-19). Maka bagi siapapun yang memberitakan Injil, sesungguhnya ia sedang membawa kebaikan. Tentunya kebaikan itu bukan kebaikan dari si pemberita, akan tetapi Injil yang pada dirinya sendiri yang sudah berisi kebaikan-kebaikan. Oleh sebab itu bagi setiap orang yang membuka hatinya dan mau mendengarkannya ia akan menemukan: Kasih, pengampunan, kesempatan, pertobatan, keselamatan dan lain sebagainya. Dikatakan kabar baik karena Tuhan ingin manusia dapat diselamatkan bukan dihukum dan berada dibawah penghukuman. Bukan suatu ancaman dengan gambaran-gambaran yang mengerikan dan paksaan yang membuat manusia menjadi takut sedemikian rupa. Sebaliknya orang yang membaca atau mendengarkannya merasa nyaman dan damai serta terbebaskan dari beban dan tuntutan dosa.
Lalu siapakah yang menjadi pemberita Injil? Tentu setiap orang yang sudah menerima Injil itu sendiri dan yang telah mengalami pembebasan serta berkat dalam hidupnya. Dan sang pemberita ini melakukan tugasnya bukan karena paksaan namun sebaliknya karena ucapan syukur. Hidup mereka menjadi suatu kitab yang terbuka yang dibaca oleh sesama dan orang bisa merasakan berkat dari setiap perilaku kehidupan yang terpancar keluar dari diri setiap orang percaya. Sudahkah kehadiran saudara dalam setiap ruang kehidupan membawa berkat ? (JS)

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip