Sebagai orang Kristen, mungkin pertanyaan seperti ini pernah ditujukan kepada kita : “Berapa banyak jiwa yang sudah anda selamatkan?” Lalu dengan bangga kita jawab, sudah sepuluh, seratus, atau bahkan lebih dari seribu orang. Sekilas tidak ada yang salah dengan pertanyaan tersebut. Tapi mari kita coba teliti kembali. Benarkah kita bisa menyelamatkan jiwa manusia? Alkitab tidak pernah mengajarkan ada manusia (kecuali Kristus) bisa menyelamatkan jiwa manusia. Ketika menginjili, itu artinya kita sedang menjalankan amanat agung Tuhan Yesus, tetapi urusan keselamatan orang yang kita Injili adalah murni karya Roh Kudus. Maka tidak sepatutnya kita berbangga diri.
Mari perhatikan teladan Yohanes Pembaptis! Matius 3:11 Yohanes berkata ……,”tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” Kalimat yang diucapkannya adalah bukti kesadaran Yohanes Pembaptis tentang siapa dirinya dan siapa Tuhan Yesus. Meskipun pelayanannya sangat luar biasa yaitu mempersiapkan jalan untuk Tuhan (Matius 3:3), tapi tidak secuil pun dia membanggakan dirinya sendiri.
Begitulah seharusnya orang Kristen, jangan mengedepankan diri saat memberitakan Injil Tuhan. Dengan mengedepankan diri, artinya kita bukan memberitakan tentang Tuhan tapi memberitakan tentang diri sendiri. Itu namanya salah kaprah. Yang harus diingat dan diwartakan dalam penginjilan maupun segala aspek hidup yang kita lakukan adalah SOLI DEO GLORIA! (Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan).
Ejo