Siapa orang yang paling ingin anda jumpai Minggu ini? Siapapun, tentunya dia adalah orang yang paling memenuhi kriteria anda. Orang yang bisa membahagiakan anda, memberi solusi bagi masalah anda, atau membawa keuntungan. Keinginan berjumpa dengan orang yang seperti ini adalah harapan yang wajar, meski fokusnya hanya demi kepentingan anda.
Harapan untuk berjumpa dengan Tuhan pun seringkali didasari oleh kriteria serupa. Bangsa Israel dalam Yesaya 25:6-9 berkata: “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan….” Para murid Yesus pun berkata ”Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel (Lukas 24:21). Walau harapan untuk menjumpai Tuhan seperti ini bisa dianggap wajar, namun seharusnya kita tidak berfokus pada kepentingan diri. Sebab hal itu akan mengaburkan makna perjumpaan yang jauh lebih berarti. Alih-alih mengharapkan perjumpaan yang menakjubkan, malah berakhir dengan perjumpaan yang mengecewakan. Lihatlah para murid yang kecewa dengan kematian Yesus (Lukas 24:13-24). Fokus kepada diri sendiri membuat mereka gagal mengenali siapa Yesus, apalagi memahami kehendak-Nya. Padahal mereka telah mendengar dan mempelajari firman Tuhan yang secara konsisten menunjuk pada peristiwa ini. Sehingga Yesus harus menjelaskan kembali bahwa Dialah Mesias yang disalibkan untuk menggenapi nubuatan itu (Lukas 24:44-46). Dia juga menyampaikan kembali kehendak-Nya, agar para murid menjadi saksi untuk memberitakan pertobatan dan pengampunan kepada segala bangsa (Lukas 24:47-48).
Perjumpaan yang menakjubkan akan terjadi jika fokus pada diri sendiri dialihkan pada usaha mengenal Tuhan dan Kehendak-Nya. Jika itu kita lakukan, perjumpaan dengan Tuhan lewat doa dan firman-Nya menjadi lebih indah dan bermakna. Perjumpaan itu pasti menghasilkan perubahan serta kesediaan kita untuk melakukan firman-Nya. Menjadi saksi bagi kemuliaan nama-Nya. (EJO)