GKI Peterongan

Persekutuan Kasih Bersama Allah

Dalam Kisah Para Rasul 8 : 14 – 17. Kedatangan Petrus dan Yohanes ke tanah Samaria bukanlah persoalan kecil. Mengingat mereka berdua adalah orang Yahudi. Orang Yahudi dikenal memusuhi orang Samaria, bahkan tidak mau melewati tanah orang Samaria. Tanah Samaria dikenal sebagai tempat orang kafir. Sehingga hal yang luar biasa juga apabila dikatakan tanah Samaria telah menerima firman Allah (ayat 14). Petrus dan Yohanes yang telah dikuasai oleh Roh Kudus tidak “melanggengkan” permusuhan itu, sehingga merekapun bersedia mendatangi tanah Samaria untuk pemberitaan firman Allah. Petrus dan Yohanes membangun persekutuan Kasih dengan orang orang Samaria bersama Allah.

Dimanapun nama Tuhan Yesus diwartakan, dan diterima oleh orang lain, maka Roh Kudus juga akan dicurah atas mereka. Roh Kudus adalah Roh Allah yang dinyatakan atas manusia. Siapapun yang menerima Tuhan Yesus, artinya juga akan diperlengkapi dengan kehadiran Roh Kudus dalam dirinya yang memberikan kekuatan. Maka kekuatan yang dimiliki seseorang itu bukan lagi kekuatan yang berasal dari dirinya sendiri, tetapi dari kekuatan dan kuasa Allah.
Keberadaan Kristus dalam diri seseorang tidaklah bisa dipisahkan dari keberadaan Roh Kudus dalam diri orang tersebut. Siapapun yang menerima Kristus berarti juga menerima kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya. Roh Kuduslah yang akan menguasai dan mengatur hidupnya.
Hari ini relawan Depkespel GKI Jawa Tengah (Semarang dan Jakarta) sedang dalam perjalanan ke Palu – Gerakan “Indonesia Mengajar” untuk berbagi kehidupan bagi saudara saudara kita yang terkena dampak Gempa dan Tsunami .Biarlah melalui gerakan ini Persekutuan Kasih bersama Allah boleh dihadirkan melalui bidang pendidikan dan melalui apa yang bisa kita lakukan untuk menghadirkan Kasih Allah kepada mereka.
Marilah saudara saudara kita membangun Persekutuan Kasih bersama Allah bukan saja secara ritual keagamaan, bukan sekedar melalui ibadah atau persekutuan telapi melaui tindakan nyata bersama orang orang yang ada disekitar kita, agar mereka merasakan Kasih Allah dalam kehidupan mereka bersama dengan kita. Kasih terhadap sesama menjadi spirit kita sebagai umat Tuhan. (WS)

Pdt. Em. Wibisono Siswanto

Arsip