Mengapa engkau memilih untuk bekerja di tempat itu? – Tentu saja. Gajinya besar, suasananya nyaman dan penuh kekeluargaan.
Pertanyaan yang disertai jawaban di atas merupakan gambaran bahwa secara umum manusia menentukan pilihannya berdasarkan keuntungan-keuntungan yang akan dia terima. Ini merupakan sesuatu yang wajar. Pertanyaannya adalah apakah dalam hal memilih untuk mengikut Yesus juga selalu disertai dengan keuntungan-keuntungan pribadi yang selalu menyenangkan kita? Belum tentu. Memilih untuk mengikut Yesus dapat berarti meninggalkan kesenangan dan menyangkal diri. Tuhan Yesus pernah berkata, “setiap orang yang mengikut Aku harus menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Aku.” (Mat. 16:24)
Salah satu contoh kongkret berkaitan dengan hal ini adalah Filemon. Paulus meminta supaya Filemon bersedia untuk mengampuni dan menerima Onesimus yang pernah bersalah kepadanya. Bukan hanya itu, Paulus juga meminta dia untuk memperlakukan Onesimus sebagaimana Paulus (Flm. 1-21). Mengampuni orang tentu saja bukan tugas yang mudah karena hal ini dapat berarti menyangkali diri sendiri yang cenderung ingin membalas. Hal ini tentu saja diketahui oleh Paulus. Oleh sebab itu, Paulus meminta supaya Filemon dapat menjadi pengikut Kristus dengan hidup mentaati firman-Nya walaupun hal tersebut berarti menyangkal diri.
Bagaimana dengan kita? Bersediakah kita menjadi orang yang memilih mengikut Yesus dengan mentaati firman-Nya lebih dari segalanya termasuk ego kita sendiri? (TA)