Yakub berjuang habis-habisan demi mendapatkan Rahel, gadis yang dicintainya. Kejadian 29:15-28 menyajikan kisah cinta yang penuh intrik. Yakub tidak sempat duduk santai sambil bertatapan dengan semut merah di sudut sekolah demi mendapat cintanya. Yakub ketika itu ada di tengah pelarian dan ketakutan. Dalam keadaan itu ia berharap dapat memperoleh kelegaan ketika berjumpa dengan Laban. Namun, bila sebelumnya Yakub yang memanipulasi keadaan di keluarganya. Kini ia yang harus berjuang menghadapi manipulasi keadaan a la Laban. Hanya cinta yang amat besar yang membuatnya bersemangat dan bersukacita dalam perjuangannya. Segalanya terasa ringan bila hati penuh cinta.
Perjuangan ini memberikan gambaran pada kita, bahwa selain memiliki cinta yang besar, Yakub juga seorang yang setia pada janji, ia tekun, dan siap bekerja keras. Karena itu, Allah juga memberkati seluruh kerja keras dan ketekunan Yakub. Kemampuan Yakub menghadapi intrik Laban, tentu tidak lepas dari peran serta Allah yang menjaganya.
Dan, kita tak perlu khawatir. Janji penyertaan Allah bukan hanya untuk Yakub. Janji Allah juga diberikan bagi kita. Allah telah rela mengurbankan anak-Nya, Yesus Kristus karena begitu besar cinta-Nya pada setiap manusia yang mau percaya pada-Nya. Bila kita harus berjuang dalam hidup ini, ingatlah Roma 8:26-39. Di sana ditegaskan, bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Tak sekejap pun Allah meninggalkan kita. Allah memampukan kita untuk menjadikan masalah hidup sebagai sebuah langkah yang mendewasakan dan mematangkan kita. Karena itu, teladanilah Allah yang setia pada janji-Nya. Sehingga kita pun dapat setia dan tekun pada janji yang kita ucapkan pada Allah dan sesama. – YPP –