Dewasa ini kita hidup dalam dunia yang sedang mengalami perubahan cepat dan radikal. Hati manusia penuh dengan ketakutan, kecemasan, frustrasi dan keputusasaan. Kita dihadapkan pada kenyataan bahwa kejahatan dan kekerasan semakin meningkat, perdagangan dan penyalahgunaan narkoba semakin meresahkan, ketegangan-ketegangan ras dan kemerosotan yang menyeluruh di bidang politik, sosial dan moral semakin memperihatinkan. Para pemimpin dunia sedang kewalahan menghadapi gerakan radikal yang setiap saat bisa meledakkan diri, melukai dan membunuh banyak orang. Sir Winston Churchill mengatakan, ‘Angkatan kita mungkin sekali akan melihat musnahnya apa yang kita namakan kebudayaan’.
Sebenarnya masa-masa ini adalah masa penentuan bagi orang-orang Kristen. Masa ini adalah saat yang sangat indah dan membahagiakan bagi orang Kristen untuk terlibat dalam panen rohani. Kita dilahirkan untuk masa ini dan di dalamnya kita harus bersinar laksana mercusuar. Inilah saatnya kesempatan untuk memberikan kesaksian tentang pengharapan dan keselamatan dalam Kristus. Orang-orang percaya seharusnya menggerakkan suatu revolusi rohani besar-besaran yang akan mengubah keadaan. Kita harus mengungkapkan kepada umat manusia bahwa Kristus adalah solusi dari persoalan-persoalan pokok yang dihadapi dunia ini.
Tapi kenyataannya, tak sedikit orang-orang Kristen dalam kondisi seperti ini kehadirannya justru menjadi penyebab atau pun memperkeruh persoalan dan bukan memecahkannya. Sebuah sindiran mengatakan, ‘Ada perbedaan besar antara orang-orang Kristen abad pertama dengan orang-orang Kristen masa kini. Orang Kristen abad pertama mengacaukan dunia dengan berita Injil sedangkan orang Kristen masa kini mengacaukan Injil dengan berita dunia’.
Lalu, benarkah demikian? Cara hidup dan kesaksian kita adalah pembuktiannya. Mereka yang beriman kepada Kristus akan tetap menjadi saksi dalam Kebenaran. Mereka akan tetap berdiri dalam pengharapan saat menghadapi penderitaan. Mereka akan tetap bertekun dan damai sejahtera saat mengalami kesengsaraan. Ia tak akan menyimpang ke kiri atau ke kanan untuk mengikuti cara-cara dunia. Melainkan dengan keyakinan dan keberanian menatap masa depan. Di atas segalanya mereka tak hanya bersaksi dengan kata-katanya tetapi juga dengan perbuatannya. – PRB