Salah satu lirik lagu Koes Plus yang berjudul ‘Kolam Susu’ mengatakan demikian: “ …Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman..” Dan memang suatu kenyataan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang sesungguhnya diberkati mulai dengan kekayaan alam yang berlimpah ruah sampai dengan keberagaman kehidupan masyarakat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Namun pernahkah kita menyadari dan mensyukuri keberadaan bangsa dan negara kita ini ? Salah satu wujud dari ungkapan syukur orang percaya atas bangsa dan tanah air ini adalah: mengelola bumi ini dengan baik untuk kehidupan dan masa depan manusia. Dan apabila bumi di mana kita berpijak, bangsa di mana kita hidup didalamnya ada persoalan-persoalan, maka kita juga memiliki tanggung jawab untuk turut serta berperan didalamnya seperti yang dikemukakan oleh Yeremia: “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”
Yesus ketika ditanya masalah membayar pajak kepada kaisar, memberikan jawaban “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”. Artinya apa yang menjadi hak dan milik pemerintah dalam membangun bangsa ini, itulah yang seharusnya didukung oleh masyarakatnya. Maka apa yang dikatakan Yesus ini menjadi begitu relevan ketika bangsa dan negara kita ini sedang membangun, di mana sangat membutuhkan dana yang sangat besar untuk infrastruktur.
Tidak heran jika pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo ingin membawa uang masyarakat Indonesia yang diparkirkan di luar negeri agar masuk dan disimpan di Indonesia. Jokowi menyebutkan, data yang telah diperoleh pemerintah mengenai total dana masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri berjumlah Rp. 11 ribu triliun. Jokowi memiliki cita-cita besar dibalik program pengampunan pajak (tax amnesty). Jika perjalanan tax amnesty lancar hingga berakhir Maret 2017, maka program infrastruktur seperti jalan tol dan pelabuhan tidak lagi mengandalkan kas negara. Dan jika nantinya banyak dana repatriasi yang masuk ke Indonesia, maka pemerintah akan mempunyai peluang yang besar untuk membangun negara ini. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak akan lagi diperlukan untuk membangun infrastruktur namun diprioritaskan untuk dana desa, perbaikan pelayanan kesehatan, dan perbaikan pelayanan pendidikan. “Arahnya ke sana dan sangat bermanfaat bagi ekonomi nasional,” imbuh Jokowi.
Apakah kita ingin membawa berkat bagi bangsa kita…? (JS)