Apanya yang baru?
Apakah status sebagai anak-anak Allah baru saja diberikan pada kita?
Bukankah kita sudah mendengar tentang ini sejak lama?
Nama, status, sebutan yang Allah berikan kepada kita: umat Allah, anak-anak Allah, ahli-ahli waris janji Allah, semua itu akan tetap menjadi sesuatu yang baru kalau kita masih belum menghidupi semua itu.
Kita disebut sebagai umat Allah, tetapi hidup kita sehari-hari masih berpusat pada diri sendiri, pada kepentingan diri sendiri, berusaha mencari selamat sendiri. Kita seringkali menjadi umat yang lebih menginginkan surga-Nya daripada Allah Sang Empunya Surga.
Kita seringkali lebih senang menjadi umat yang saleh secara ritual tetapi tidak taat mengerjakan apa yang Allah sebenarnya ingin kita lakukan di dunia ini.
Kita disebut sebagai anak-anak Allah, tetapi perilaku kita seringkali tidak mencerminkan Sang Ayah. Allah melalui Yesus Kristus berkarya di tengah-tengah dunia ini, menghadirkan kedamaian di tengah perselisihan, membebaskan mereka yang terbelenggu, menjadi sahabat bagi semua orang, membawa kabar baik. Sedangkan kita? Masih sibuk bertengkar soal ajaran, masih senang menghakimi semua yang berbeda dari kita, masih doyan menyebar hoaks di grup-grup media sosial, mendukung penindasan negara lain atas nama agama, dan lain sebagainya.
Bagaimana semua ini tidak menjadikan status sebagai “umat yang juga anak-anak Allah” menjadi status yang senantiasa baru dan harus terus diingatkan pada kita? Betul kita penuh dengan kelemahan, keterbatasan, dan kecenderungan terhadap dosa. Tetapi kiranya kelahiran Kristus kembali mengingatkan kita bahwa inilah waktunya. Inilah saatnya untuk kita betul-betul mengenakan status yang “baru” itu, hidup sepenuhnya sebagai anak-anak Allah. Kita bukan lagi hamba, kita telah diangkat Allah menjadi anak-anak-Nya (Gal. 4:4-7). Karena itu tiap hari kita mau memastikan bahwa hidup kita berpadanan dengan status “baru” yang telah diberikan bagi kita. Tinggalkan cara-cara hidup kita yang lama, sehingga betul apa yang dikatakan oleh Yesaya: “Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu” (Yes. 62:2-3). Selamat memasuki Tahun Baru, selamat hidup sebagai anak-anak Allah. XND

You May Also Like

Ayub dan Para Sahabatnya Penghibur Sejati VS Penghibur Sialan

“Sudah jatuh terjepit eskalator”, itulah Ayub. Dirinya menderita lahir batin,  sahabat-sahabatnya datang…

Diberi Berbeda Agar Saling Memperlengkapi

Efesus 4:1-16   Kelima jari yang kita miliki, memiliki nama, bentuk, dan…

Semua yang Dijadikan-Nya Sungguh Amat Baik

Kejadian 1:1-27, 31, Mazmur 148 Suatu hari anak kami sedang belajar dan…