Bersikap ramah itu mencerminkan karakter Kristus dalam hidup kita. Berlaku Ramah itu akan terjadi apabila kita bersedia untuk menganggap yang lain lebih utama dan kita mau memperhatikan kepentingan orang lain.
Lukas menuliskan kisah Maria dan Martha setelah perumpamaan “Orang Samaria yang murah hati” (10: 25-37). Tidak cukup hanya mengenal dan mengetahui tentang kebenaran firman Tuhan, namun kita harus menerapkan Firman Tuhan itu dalam kehidupan dan ada belas kasihan dalam diri anak anak Tuhan.
Lebih lanjut Lukas hendak mengajak kepada kita untuk memperhatikan sikap diri dan hati dalam melayani Tuhan Yesus . Berbelas kasihan atau melayani Tuhan harus disertai dengan Sikap yg ramah. Dalam Lukas 10: 38-42, Marta memiliki sikap yang salah sampai-sampai dia memerintah Tuhan Yesus. Marta sampai lupa untuk apa dan untuk siapa menyibukkan dirinya, bukankah apa yg dilakukan semua itu untuk melayani Tuhan Yesus?
Kedatangan Yesus bukan untuk makan roti yang lezat ataupun menikmati minuman yang enak, tetapi agar orang orang mengalami perjumpaan pribadi dengan diriNYa Tuhan.
Terkadang karena terlalu sibuk melayani,, agar tujuan program tercapai, agar setiap orang terlayani, kita justru bisa menjadi marah seperti Marta dan itu yg menjadi penghalang orang orang yg kita layani maupun orang orang yg ada di sekitar kita berjumpa dengan Tuhan. Pernahkah kita mendengar atau mengetahui ada orang yang akhirnya memutuskan untuk tidak datang ke gereja atau tidak mau mengikut Yesus karena sikap yg tak ramah/kasar terhadap dirinya?
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk bersikap Ramah agar Kerajaan Allah hadir melalui diri kita, dalam hidup sehari hari di tengah keluarga dan masyarakat maupun dalam hidup bergereja. (WS)