“Aku jauh, ENGKAU jauh; aku dekat ENGKAU dekat…” begitulah cuplikan syair sebuah lagu yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Manusia menjadi pelaku aktif yang menentukan posisi Tuhan di dalam hidupnya. Pertanyaannya, mampukah manusia berdosa mendekat kepada Allah yang Maha Kudus?
Jika dikaitkan dengan bacaan Injil hari ini maka syair lagu di atas tentu menjadi tidak tepat. Injil Tuhan berkata sebaliknya “Yoh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita….” Firman atau Logos sejak mulanya bersama Allah menciptakan dunia ini. Keberadaan-Nya sangat jauh berbeda dan tidak bisa dijangkau oleh manusia. Logos adalah Allah itu sendiri yang kemudian turun ke dunia menjadi manusia dan diam diantara kita. Ayat ini ingin menunjukkan bahwa Tuhan adalah pelaku aktif yang menentukan posisi diri-Nya di tengah kehidupan manusia berdosa.
Alasan utama yang menggerakkan Allah untuk mendekatkan diri-Nya adalah kasih dan kesetiaan-Nya terhadap manusia (Maz 98:2-3). Natal adalah peristiwa awal kedatangan Logos ke dunia. Ia menamakan diri-Nya sebagai Yesus Kristus agar manusia bisa mengenal pribadi Allah yang sempurna dan sejati. Ia mendekat supaya bisa menyelamatkan umat-Nya dari jerat dosa. Allah seperti itulah yang kita sambut dalam setiap Natal. Selamat hari Natal, selamat merayakan perjumpaan dengan Allah yang sejati. -Ejo