GKI Peterongan

Bersedia Dipilih Dan Diutus

Setiap orang memiliki pengalaman yang unik dalam sebuah panggilan dan pengutusan bagi misi kemanusiaan. Sebut Mother Teresa, saat ia dalam kereta perjalanan  menuju ke Darjeeling untuk memulihkan kesehatannya, Suster Teresa mendapat panggilan yang berikut dari Tuhan; sebuah panggilan di antara banyak panggilan lain. Kala itu, ia merasakan belas kasih bagi banyak jiwa, sebagaimana dirasakan oleh Kristus sendiri, merasuk dalam hatinya. Hal ini kemudian menjadi kekuatan yang mendorong segenap hidupnya. Saat itu, 10 September 1946, disebut sebagai “Hari Penuh Inspirasi” oleh Bunda Teresa. Selama berbulan-bulan, ia merenungkan sebuah visi bagaimana Kristus menyatakan kepedihan kaum miskin yang ditolak. Dan pada tanggal 17 Agustus 1948, untuk pertama kalinya, ia memakai pakaian putih yang dilengkapi dengan kain sari bergaris biru. Ia memulai pelayanannya dengan membuka sebuah sekolah pada tanggal 21 Desember 1948 di lingkungan yang kumuh. Karena tidak memiliki dana, ia membuka sekolah terbuka, di sebuah taman. Di sana, ia mengajarkan pentingnya pengenalan akan hidup yang sehat, serta mengajar anak-anak miskin untuk membaca dan menulis. Selain itu, berbekal pengetahuan medis, ia juga membawa anak-anak yang sakit ke rumahnya dan merawat mereka.
Dalam Matius 9:36 nyata belas kasihan Yesus dari hati yang terdalam yang melihat orang-orang yang lelah dan terlantar, sehingga Ia memanggil para muridNya untuk diutus mewujudkan karya kasih Allah. Sebuah panggilan dan perutusan memang bukanlah hal yang menarik, itu nyata dengan ungkapan dari Yesus dalam ayat.37, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”. Perutusan memang bukanlah hal yang menarik secara duniawi karena pekerjaan pelayanan ini tidak membawa profit bagi mereka yang melaksanakannya. Bukan juga hal yang menarik bagi kebanyakan orang dunia karena para murid diminta memberikan dengan cuma-cuma apa saja yang mereka terima dengan cuma-cuma. Artinya orang yang diutus dihimbau agar berani berbagi keteguhan iman yang telah ditumbuhkan Allah dalam diri mereka. Dan 12 murid telah menyatakan kesediaan mereka dipilih dan diutus. Mother Teresa pun telah menerima perutusan itu dan telah menyelesaikannya dengan sempurna. Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Adakah diantara kita yang bersedia untuk dipilih dan diutus menjadi pekerja-pekerja untuk tuaian di ladang Tuhan ? JS

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip