“Para Pencari Tuhan”, sinetron religi yang tayang di televisi swasta tahun 2007, mengisahkan tiga orang mantan narapidana yang baru saja bebas, tetapi ditolak oleh komunitas asalnya. Dibantu seorang penjaga mushalla, mereka berempat mencari Tuhan dan kebenaran hidup yang hakiki. Pencarian mereka masih aktual hingga kini. Banyak orang gelisah mencari keberadaan Tuhan. Mungkin kita salah satunya.
Injil Kristus adalah jawaban pencarian ini. Sayang gereja sering gagal menjawab kebutuhan ini. Ada juga gereja yang menyadari pentingnya Injil, tetapi memberitakannya dengan cara yang kurang tepat. Injil dibungkus dengan banyak hal gemerlap yang malah mengaburkan beritanya. Tuhan Yesus ketika berdoa untuk para murid menyatakan bahwa tugas Bapa bagi-Nya akan dipercayakan kepada mereka. Sama seperti Yesus dan Bapa adalah satu, para murid harus bersatu dalam menjalankan tugas mewartakan kebenaran berita Injil (Yoh. 17:20-26). Bahwa Allah mengasihi manusia dan berencana menyelamatkan manusia, bahwa pengorbanan AnakNya di kayu salib menggenapkan kasih Allah itu, dan bahwa Roh Kudus datang untuk menolong hidup keseharian kita sebagi umat milik-Nya. Hanya lewat kasih pengorbanan Kristus disalib, kita diselamatkan dan mendapat damai dan hidup kekal. Kebenaran ini harus disampaikan dengan jelas.
Ketaatan pada firman-Nya memperkuat kesaksian ini. Paulus dan Silas ketika ditentang oleh saudara sebangsanya tetap konsisten pada firman-Nya. Kekuatan dari konsistensi ketaatan ini, disempurnakan oleh kuat penyertaan Tuhan berhasil memutarbalikkan segala tuduhan rencana jahat yang ditimpakan kepada mereka. Ketaatan ini mempertobatkan kepala penjara dan seisi rumahnya (Kis. 16:16-34). Kebahagiaan karena ketaatan kita kepada firman-Nya pun diumpamakan sebagai kebahagiaan orang yang (taat) membasuh jubahnya (sampai bersih – Alkitab BIS) dan mereka memperoleh hak atas pohon kehidupan (lambang hidup kekal) dan (bebas) masuk melalui pintu gerbang ke dalam kota itu (Why. 22:12-14).
Dunia membutuhkan damai sejahtera dan kasih Kristus. Kita terpanggil untuk taat bersaksi menyatakannya. Dia berjanji akan mendampingi dan memperlengkapi kita yang mau melakukannya. (DAA)