Dewasa ini makin banyak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang muncul di Indonesia. Pada tahun 2013 ada 65.000 LSM yang tercatat di Kementerian Dalam Negeri. Tentu saja masih ada lebih banyak yang belum mencatatkan diri. Ide pendirian LSM adalah untuk membela hak-hak rakyat yang belum bisa dipenuhi oleh negara. Sebagai lembaga swadaya yang didirikan oleh masyarakat, mereka bergerak di berbagai bidang untuk mendampingi dan berjuang bersama rakyat kecil agar mereka bisa memperoleh hak-haknya untuk hidup sejahtera. Tentu saja gagasan ini sungguh mulia dan dapat meringankan beban rakyat yang seringkali mendapatkan perlakuan tidak adil. Sayangnya tujuan mulia ini seringkali ditumpangi oleh orang-orang tertentu yang memiliki tujuan mengenyangkan perutnya sendiri. Dengan dalih membela rakyat kecil, ternyata mereka memiliki proyek besar untuk meraih keuntungan pribadi. Belum lagi ditambah dengan perilaku kasar membabi buta yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu; di satu sisi membela namun di sisi lain merusak dengan tindakan dan ucapan anarkhis. Tentu tidak semua LSM bertindak demikian. Namun tingkah laku para oknum ini telah membuat masyarakat resah dan malah berpandangan negatif terhadap lembaga ini.
Firman Tuhan dalam bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk peduli dan bertindak bagi sesama yang lemah. Tentu saja kepedulian yang dimaksudkan bukan menyuruh kita untuk berteriak-teriak di sepanjang jalan, menjual berita-berita tentang kemiskinan dan penderitaan hidup lainnya, atau menyerang orang-orang yang dianggap sebagai penindas. “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (I Yoh 3:18). Sikap pembelaan harus didasari dengan kasih terhadap Tuhan dan sesama, sehingga dapat melahirkan tindakan yang bijaksana dan tetap sesuai firman Tuhan. Dengan dasar kasih, maka kita akan terhindar dari tindakan mencari keuntungan diri sendiri serta tindakan anarkhis.
Mari lihat sekitar kita, adakah orang-orang lemah yang kita jumpai? Mereka yang tidak bisa memperjuangkan hak hidupnya seorang diri, mereka yang tersisih dan terlecehkan, mereka yang bekerja keras namun hasil tak sebanding. Apa yang telah kita lakukan bagi mereka? Jangan hanya diam dan merasa kasihan. Tuhan mengutus kita (dan keluarga kita) untuk hadir bagi mereka. Segeralah bertindak agar mereka bisa segera merasakan kasih Kristus yang nyata, dan jagalah hati kita agar tetap menjadi pembela yang tulus. Tuhan Yesus memberkati kita semua. (RKG)