GKI Peterongan

Terbuka Pada Jalan Allah

Sebuah kota dilanda banjir besar. Air sudah menyentuh atap rumah sehingga penduduk harus segera mengungsi untuk menyelamatkan diri. Banyak orang berdiri di atas atap rumah, menunggu diselamatkan oleh para relawan yang bertugas mengevakuasi. Saat itu ada seorang bapak yang juga berada di atap untuk menghindari air yang hampir sudah mencapai atap rumahnya. Bapak itu yakin bahwa Tuhan akan menyelamatkannya dari bencana ini dengan cara yang luar biasa karena ia adalah seorang yang rajin beribadah. Selama menunggu, bapak tersebut tak henti-hentinya berdoa kepada Tuhan agar Tuhan datang menyelamatkannya. Datanglah satu tim petugas dengan perahu karet. “Pak, mari naik!” kata seorang petugas. Bapak tersebut menolak karena ia yakin Tuhan akan datang menyelamatkannya dengan cara yang luar biasa. Berkali-kali regu penyelamat datang, namun ia selalu menolaknya. Ia merasa bahwa naik bersama dengan penduduk lainnya di perahu karet adalah cara penyelamatan yang terlalu biasa dan mungkin saja ia justru mendapat celaka karena perahu itu dikendalikan oleh manusia. Tak lama setelah itu, hujan turun kembali dengan lebatnya. Seluruh penduduk di daerah itu telah dievakuasi. Hanya bapak tersebut yang bertahan di atap rumahnya hingga akhirnya ia meninggal tenggelam.
Seringkali kita menganggap bahwa Tuhan akan bekerja di dalam hidup kita dengan cara yang luar biasa hebat sesuai dengan apa yang ada di pikiran kita. Sebagai manusia, kita harus selalu sadar bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta yang tahu perjalanan hidup kita dari awal hingga akhir. Sedangkan manusia adalah ciptaan terbatas yang hanya mampu mengetahui hari yang sudah lewat dan saat ini. Oleh karena itu, biarkanlah Tuhan berkarya di dalam kehidupan kita dengan cara-Nya yang sangat beragam. Tuhan dapat memakai cara yang spektakuler, namun Ia juga dapat menggunakan cara yang sangat sederhana untuk menolong kita. Bagian kita bukanlah mengatur cara apa yang harus Tuhan pakai, melainkan belajar untuk peka terhadap cara kerja Tuhan sehingga kita dapat merasakan kapan dan bagaimana Tuhan menolong. Dengan demikian kita akan selalu merasakan penyertaan Tuhan dalam setiap peristiwa yang kita alami dan hidup kita akan limpah dengan syukur. Terpujilah Tuhan yang Mahakuasa! (APD)

Andetha Phillea Dorothea

Arsip