GKI Peterongan

Berelasi dengan Tuhan Yesus Kristus

Babysitter adalah profesi yang sangat dibutuhkan bagi suatu keluarga yang sangat sibuk dan padat kegiatannya. Keberadaannya bisa jadi sangat membantu meringankan tugas orangtua dalam menjaga dan mengawasi sang buah hati. Namun yang menjadi miris dan ironi adalah ketika babysitter kemudian “menjadi ibu” bagi sang bayi karena ketika bayi itu bangun hingga tertidur kembali yang selalu dilihat adalah sang penjaganya, bukan orangtuanya. Kebersamaan mereka membuat relasi mereka seolah menjadi relasi ibu-anak. Bahkan tidak jarang ketika sang babysitter ini keluar dari pekerjaan atau cuti, sang anak begitu kehilangan, rewel atau sakit. Relasi emosional dan hubungan dekat tidak dijamin dengan ikatan darah, namun juga oleh intensitas relasi yang tinggi.
Dalam Lukas 24:13-35 diceritakan perjalanan Kleopas dan temannya ke Emaus. Mereka sibuk membicarakan kejadian yang menjadi viral pada waktu itu, mayat Yesus tidak ada di kubur! Hal yang menimbulkan kehebohan di kalangan para murid. Begitu sedih dan galaunya perasaan mereka sehingga ketika Yesus yang sedang dibicarakan datang mendekat, mereka tidak menyadari. Percakapan serius dalam perjalanan bersama pun tetap tidak membuat mereka mengenali Yesus yang sedang bersama mereka.
Rupanya gelar sebagai murid Yesus tidak menutup kemungkinan bahwa mereka belum benar-benar mengenal siapa Yesus dan percaya apa yang Yesus katakan. Status dan kebersamaan sebagai murid tidak menjamin terjadinya kedekatan personal dengan Yesus. Bahkan mereka tidak mengenali Yesus di samping mereka dan berbicara begitu dekat karena seperti ada yang menghalangi mata mereka (ayat 16).
Mungkin kita pun pernah mengalami masa-masa seperti ini. Ada sesuatu yang menutup mata kita dari kasih dan kemurahan Tuhan walaupun status kita adalah anak-anak-Nya. Hal ini hampir tidak mungkin terjadi bila kita memiliki relasi intim dengan Yesus. Relasi yang dekat dengan Yesus membuat kita lebih mengenal siapa Dia dan kita, apa tugas dan panggilan kita sebagai murid Yesus, dan mengalami pembaharuan hidup. Selamat menjalin cinta dan relasi yang dalam dengan Tuhan!  AKWP

Agatha Kharis Wibisono Putra

Arsip