GKI Peterongan

Kuasa Mengusahakan dan Memelihara Bumi

Tuhan memberikan kita tugas berkuasa atas ikan-ikan, binatang-binatang, burung-burung, tumbuh-tumbuhan, dll. Tentu apa yang dipercayakan kepada kita perlu dijaga dengan baik. Memelihara kelestarian sesuatu itulah yang disebut dengan konservasi. Namun bisa jadi ancaman terbesar umat manusia pada saat ini bukanlah perang nuklir, melainkan risiko yang datang dari suatu yang damai yakni pengrusakan sumberdaya alam di bumi oleh karena kebodohan dan keserakahan manusia.

Diperkirakan jutaan hektar tanah yang subur menjadi tandus di seluruh dunia setiap tahunnya. Limbah-limbah radioaktif menimbulkan keresahan serius dalam masyarakat. Sungai, danau, tanah dan laut tercemar karena limbah kimia. Menurut New York Times sekitar 14 meter persegi hutan rusak setiap menitnya di seluruh dunia. Seandainya setiap manusia membeli surat kabar setiap hari maka hutan di dunia akan ludes dalam waktu 20 tahun.

Sebagai orang percaya kita harus menghargai dan menjaga kepercayaan yang diberikan Allah kepada kita. Kita harus menyadari bahwa Allahlah yang menciptakan bumi ini dan kita hanyalah pemeliharanya. Jika kita memeliharanya dengan baik maka kita akan merasakan manfaatnya namun jika tidak maka bencanalah yang kita akan tuai. Jika kita menaruh rasa hormat yang mendalam kepada Allah sebagai Sang Pencipta alam semesta maka kita akan menjaga dan memelihara yang dipercayakan-Nya. Mereka yang menghargai Allah sebagai pencipta alam semesta tak akan membuang sampah sembarangan, membuang limbah ke sungai, dll. Tak hanya itu mereka yang memercayai Allah tak akan sudi menerima laba ekonomi melalui rugi ekologi. Sebaliknya ia akan menjaga, memelihara dan mengusahakan kelestarian alam dan kesejahteraan manusia. Karena kekuasaan yang diserahkan Allah kepada manusia sifatnya pemberian dan penatalayanan. Tugas itu menuntut tanggung-jawab dan harus dikerjakan dalam kerjja sama dengan Allah. Allah tidak menganjurkan manusia memusnahkan apa yang telah diciptakan-Nya. PRB

GKI Peterongan

Arsip