GKI Peterongan

Menghidupkan Damai Sejahtera

Rasanya tema kita tentang menghidupkan damai sejahtera menjadi amat sangat relevan di tengah-tengah kehidupan bangsa dan negara saat ini, terlebih ketika kita memasuki masa adven ke-2. Mengapa saya katakan demikian? Yah, karena justru di masa-masa adven saat ini kita bisa menyaksikan sebagian dari anak-anak Tuhan di Sigi Sulawesi Tengah harus mengalami pembantaian yang merenggut korban nyawa yang tidak berperikemanusiaan, serta pembakaran 6 rumah warga dan tempat pelayanan. Itu kejadian yang secara khusus terjadi di Sulawesi Tengah, belum lagi hal-hal umum yang terjadi di seluruh negeri Indonesia tercinta ini.

Ketika pemerintah sedang berjuang untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan juga masyarakat yang berjuang untuk membangun usaha dan kehidupan dari keterpurukan akibat Covid ini, ternyata masih saja ada orang-orang yang membuat gaduh kehidupan bangsa dan negara dengan teror-teror yang dilakukan yang disertai dengan pemaksaan kehendak demi kepentingan diri sendiri, sampai-sampai Presiden Jokowi menghimbau: “Yang penting dalam situasi seperti ini, jangan ada yang berpolemik dan jangan ada yang membuat kegaduhan-kegaduhan.”

Allah melalui Nabi Yesaya menyampaikan sebuah penghiburan dan pengharapan bahwa Ia dalam kemuliaan di tempat kudusNya tetap hadir bersama-sama dengan orang yang remuk dan rendah hati bahkan menuntun dan memulihkan dengan penghiburan orang-orang yang berkabung. Bahkan IA menentang orang-orang yang fasik. Sungguh ini menjadi suatu berita pengharapan di tengah-tengah situasi yang tidak menentu yang masih relevan untuk saat ini bagi kita yang berada dalam ketidakberdayaan. Namun di sisi lain berita ini juga memberikan semangat kepada kita selaku anak-anak Tuhan yang tetap optimis atas kehidupan yang sedang kita alamat, bahkan memberika inspirasi. Sebagai respon untuk menyambut kedatangan Tuhan dalam Natal yang akan kita peringati bersama, bahwa natal adalah kedamaian, keselamatan dan pemulihan bagi seluruh ciptaan. Semangat menyambut akan kedatangan Tuhan adalah sebangat menghadirkan pula Damai Sejahtera bagi dunia di mana kita berada, meskipun situasi yang ada begitu “gaduh”. Selamat menghidupkan damai, Tuhan memberkati. (JS)

Arsip