GKI Peterongan

Tidak Aji Mumpung

Ada lirik lagu yang diciptakan oleh Guruh Soekarno Putra dengan judul “AJI MUMPUNG” yang mengatakan demikian:

Di suatu zaman orang pada gila-gilaan saling cari kesempatan dalam kesempitan
Memupuk kekayaan mengejar kedudukan berlomba mumpung ada kesempatan,
kesempatan, mumpung ada kesempatan

Semua orang ingin mendapat kemuliaan sayang banyak yang t’lah melupakan kebajikan. Korbankan harga diri menjadi lupa diri. Demi keuntungannya pribadi,
pribadi, keuntungan pribadi

Reff :
Tiada tempat bagimu orang jujur tempat hanyalah bagimu yang mujur
Di suatu zaman orang pada lupa daratan sejarah dan kenyataan diputarbalikkan
Suramlah kebenaran suramlah keadilan yang tinggal hanyalah kemunafikan, kemunafikan, suburlah kemunafikan

Semua orang ingin menumpuk kekayaan namun selalu berkedok kesederhanaan
Abaikan kejujuran untuk mencapai tujuan mumpung ada kesempatan terbentang, terbentang, kesempatan terbentang

Lirik lagu yang dituliskan oleh Guruh Soekarno Putra ada pada zaman yang berbeda ribuan tahun lamanya dengan apa yang diserukan oleh Nabi Mikha. Namun anehnya konteks atau keadaan yang terjadi pada zaman nabi Mikha dan zaman sekarang ini tidak berbeda, dimana hanya oleh karena keinginan dan kepentingan diri seseorang maka mereka yang saat itu menjadi pemimpin dan memegang kendali kehidupan dapat memutarbalikkan keadaan. Apa yang benar bisa menjadi salah, apa yang bengkok bisa diluruskan, memutuskan hukuman karena suap, mengajar dan memberikan tenung karena bayaran.

Rupanya suara kenabian itu masih tetap didengungkan, entah itu dalam wujud formal dalam bentuk firman Tuhan maupun non formal yang berupa hasil karya seni dari sebuah nurani. Tentu peringatan suara kenabian dalam bentuk apapun menjadi perhatian yang serius bagi kita semua di tengah-tengah kedudukan kita saat ini. Adakah kehidupan kita sudah baik dan benar di hadapan Tuhan, atau justru kita meletakkan beban pada pundak orang lain dan membuat hidup mereka mengalami neraka yang dua kali lebih jahat (Mat. 23:4,15). Ingatlah bahwa apa yang diperbuat seseorang akan ditanggung olehnya……Celakalah kamu ! (JS)

Pdt. Jerdi Stevan

Arsip