GKI Peterongan

Tinggal dalam Allah , Tinggal dalam Kasih

“CINTA”

Orang bicara cinta atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh berdasarkan keyakinan mereka
Orang bicara cinta atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh berdasarkan keyakinan mereka
Air mengalir… Angin berhembus… Hening… Hening… Hening
Doa-doa bergema mata menetes darah, satu lagi korban jatuh
Tradisi lenyap di hisap marah
Tuhan ya Tuhan, namamu disebutkan
Di saat hidup waktu sengsara di pintu mati
Tuhan ya Tuhan… 6x Cinta
Cinta ya cinta, namamu diagungkan
Di saat hidup waktu sengsara di pintu mati
Cinta ya cinta… 6x Tuhan

Ini adalah lirik dari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals di era tahun 1991, di mana lagu ini merupakan kritik sosial bagi hidup keagamaan yang cukup keras dan tajam karena adanya fenomena hidup keagamaan yang sungguh bertolak belakang (Orang bicara cinta atas nama Tuhannya sambil menyiksa membunung berdasarkan keyakinan mereka). Dan menariknya sudah hampir 30 tahun ternyata situasi ini masih relevan, bahkan hidup keagamaan makin marak di mana pada saat ini orang berbicara mengatasnamakan agama namun membenci, membedakan, mengkafirkan bahkan membunuh berdasarkan kayakinan dan tuhannya. Inilah sebuah ironi hidup keagamaan. Apa memang begitu… Tuhan yang menciptakan manusia, menyayangi manusia tetapi Ia merestui untuk membunuh manusia? Tentu tidak demikian!

Dalam 1 Yoh. 4:7 dinyatakan: “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” Bahkan dalam kitab Mazmur digambarkan bahwa Allah bukanlah sosok pribadi yang kejam, yang tidak mengenal kompromi, yang pendendam (Mzm. 103:8-12).

Mari saudaraku… kita yang mengaku percaya, beribadah, berdoa dan menyembah Allah yang hidup, mari kita tunjukkan pribadi Allah yang ada dalam diri kita dengan berlaku kasih kepada sesama, dan dengan demikian kita ini adalah anak-anak Allah. Terlebih di masa adven saat ini di mana Allah membuktikan kasihNya dengan kelahiranNya dalam dunia dalam rupa manusia di dalam diri Yesus. Biarlah dunia merasa bahagia dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki kasih dalam kehidupannya. (JS)

GKI Peterongan

Arsip